Gladi Resik ANBK SMA Vianney 2025

Jakarta – Gladi resik Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMA Vianney tahun 2025 telah sukses dilaksanakan pada 30-31 Juli 2025 di laboratorium komputer sekolah. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 WIB dan dipandu langsung oleh Bapak Salesius selaku koordinator pelaksana. Pada sesi pertama, para peserta yang telah terjadwal diarahkan menuju ruang laboratorium untuk mengikuti asesmen sesuai prosedur. Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB, sesi kedua dilanjutkan dengan peserta dari kelompok selanjutnya. ANBK ini bertujuan untuk mengukur kompetensi literasi, numerasi, dan karakter siswa sebagai bagian dari evaluasi mutu pendidikan. Seluruh proses berlangsung dengan tertib dan diawasi oleh pengawas ruang agar kegiatan berjalan lancar dan sesuai ketentuan.

Selama pelaksanaan ANBK, seluruh siswa-siswi tampak mengerjakan soal dengan penuh keseriusan dan tanggung jawab. Mereka duduk dengan tenang di depan komputer masing-masing, memusatkan perhatian pada setiap soal yang muncul di layar. Khususnya pada bagian literasi, para peserta membaca setiap teks dan pertanyaan dengan saksama agar dapat memahami maksud soal sebelum menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya ANBK sebagai alat untuk mengukur kemampuan literasi dan sebagai bagian dari evaluasi mutu pendidikan. Suasana ruang ujian pun terjaga kondusif, sehingga para siswa dapat berkonsentrasi secara maksimal selama mengerjakan asesmen.

Adapun jenis soal yang diujikan dalam Gladi Resik ANBK 2025 mencakup empat bagian utama, yaitu literasi membaca, numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Pada bagian literasi, siswa-siswi diminta membaca berbagai jenis teks seperti artikel, narasi, hingga informasi faktual, lalu menjawab pertanyaan yang menguji pemahaman, makna tersirat, serta kemampuan menarik kesimpulan. Di bagian numerasi, peserta menghadapi soal-soal berbasis pemecahan masalah yang menuntut logika, pemahaman konsep matematika dasar, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, survei karakter berisi pernyataan yang menggambarkan sikap, nilai-nilai pribadi, serta kebiasaan belajar siswa. Sedangkan survei lingkungan belajar berfokus pada pandangan peserta terhadap suasana belajar di sekolah, dukungan dari guru dan orang tua, serta kenyamanan fasilitas pendidikan. Melalui gladi resik ini, para siswa tidak hanya berlatih teknis dalam menjawab soal, tetapi juga membangun kesiapan mental dan memahami alur pelaksanaan asesmen secara utuh. Dengan latihan ini, diharapkan pelaksanaan ANBK 2025 dapat berlangsung lancar dan menghasilkan gambaran menyeluruh mengenai kompetensi dan karakter peserta didik.

Masukan dari beberapa pihak selama pelaksanaan ANBK menunjukkan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya bersama dalam membangun sistem asesmen yang berkualitas. Menurut Pak Salesius, gladi resik ANBK 2025 merupakan tahap krusial untuk menguji kesiapan teknis dan mental seluruh elemen, mulai dari peserta didik, proktor, teknisi, hingga pengawas ruang. Meskipun ada kendala seperti koneksi komputer yang tidak stabil dan perangkat yang memerlukan penyesuaian ulang, secara umum gladi berjalan lancar dan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta didik. Hal ini dinilai sebagai modal positif untuk menumbuhkan budaya asesmen yang jujur, tenang, dan adaptif terhadap teknologi. Sedangkan menurut Pak Imam bahwa kunci keberhasilan ANBK di SMA Vianney terletak pada keseriusan dan fokus seluruh pihak, agar mampu meraih nilai serta prestasi terbaik. Sementara itu, Aurelia selaku perwakilan siswa menyampaikan bahwa gladi resik sangat membantunya dalam memahami alur dan teknis pelaksanaan ANBK. Ia merasa bahwa ANBK memiliki pengaruh besar terhadap masa depan siswa setelah lulus dari jenjang SMA. Semua harapan dan dukungan ini menjadi semangat bersama untuk mensukseskan ANBK 2025 dengan penuh integritas dan semangat kolaborasi.

Secara keseluruhan, pelaksanaan ANBK berjalan dengan tertib dan lancar berkat kerja sama semua pihak, mulai dari panitia, pengawas, hingga peserta didik. Siswa-siswi mengikuti asesmen dengan serius dan penuh tanggung jawab, baik dalam mengerjakan soal literasi maupun saat mengisi survei karakter. Melalui kegiatan ini, sekolah dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kemampuan literasi serta profil karakter peserta didik, yang nantinya dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pembinaan di masa mendatang.

 (Penulis : Cathrine Kurniawan, XI-1)

Scroll to Top